Orang Paling Beruntung Berkat Ponsel Dia Selamat Dari Serangan Bom Dan Penembakan

Cerita-cerita orang yang selamat dari suatu peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, serangan penembakan atau bom biasanya menakjubkan. Tak terkecuali mereka yang selamat karena hal yang tidak diduga sebelumnya. Nasib orang memang tidak ada yang tahu.
Pergi.com bagi-bagi voucher tiket pesawat Rp 100,000

Sebuah ponsel bisa jadi adalah barang yang tidak pernah diduga bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Tapi dalam sejumlah kejadian, ponsel ternyata bisa membuat orang bertahan hidup. Beberapa kisah di bawah ini menceritakan bagaimana seseorang bisa selamat dari penembakan atau serangan bom lantaran sebuah ponsel.

Pria ini selamat dari tembakan perampok berkat ponsel di saku baju

Seorang pria pengusaha bernama Siraaj Abrahams, 41 tahun, di Cape Town, Afrika Selatan, ditembak pengendara motor dari jarak dekat. Beruntung tembakan yang mengarah ke dadanya itu mengenai ponsel di saku bajunya sehingga dia selamat dari kematian.

Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (13/9/2016), Abrahams ketika itu sedang berada di dalam mobil di luar rumahnya ketika dua pengendara motor menghampiri. Mereka adalah perampok.

Tanpa diduga pengendara motor itu melepaskan tembakan dan peluru 9 milimeter yang mengarah ke dada Abrahams mengenai ponsel Huawei miliknya yang tersimpan di saku baju sebelah kiri.

Kedua perampok itu memang berhasil mengambil uang senilai Rp 260 ribu dan Abraham sempat gemetar tapi dia selamat berkat ponselnya.

Pria beranak lima itu memperlihatkan bekas lubang peluru di jaketnya sebagai bukti.

Peristiwa itu terjadi ketika Abrahams baru pulang dari sebuah pesta ulang tahun. Dia sedang menunggu pintu pagar rumahnya terbuka ketika perampok bermotor itu datang.

Abrahams sempat melawan dan saat itulah pistol perampok meletus.

Dia mengaku tidak melihat orang itu menembak. Orang pertama menarik pintu pagar.
"Dia lalu menarik saya keluar dari mobil dan kami mulai berkelahi. Temannya yang berjarak dua meter kemudian menembak saya," kata Abrahams.

Putri Abrahams yang berusia 16 tahun baru saja pulang dari rumah temannya ketika dia melihat ayahnya terbaring di luar mobil.

"Sewaktu bangun saya merasa panas di bagian dada dan melihat apakah ada darah," ucapnya.

Istri Abraham mengaku suaminya selamat berkat pertolongan Allah.

"Allahu akbar, ini semua karena Allah, apa yang terjadi terjadilah," kata Shamiela, istri Abrahams.

Perusahaan Huawei yang mengetahui kabar itu kemudian mengganti ponsel Abrahams yang rusak dengan model yang lebih baru.

Polisi kini masih mencari pelaku.

Berkat ponsel pria ini selamat dari ledakan bom Teror Paris


Pria Prancis berkulit hitam bernama Sylvestre mengaku ponselnya menyelamatkan hidupnya dari ledakan bom yang terjadi di luar Stadion State de France di Paris November tahun lalu.

Ledakan bom yang merupakan satu dari rangkaian serangan di tujuh lokasi berbeda itu membuat benda-benda tajam beterbangan hingga ke luar stadion.

"Saya sedang menyeberang jalan lalu tiba-tiba 'Duarr!', ledakan itu terjadi di depan saya," kata lelaki itu kepada stasiun televisi Prancis iTele, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (14/11/2015). "Semuanya hancur berkeping-keping," kata dia.

"Ponsel ini terkena pecahan ledakan. Ponsel ini menyelamatkan saya, kalau tidak kepala saya barangkali sudah berceceran," ujar lelaki itu sambil memperlihatkan ponselnya yang retak.

Meski dia selamat dari luka serius namun pecahan ledakan mengenai kaki dan perutnya.

Ledakan itu rupanya salah satu dari dua serangan bom bunuh diri di luar stadion yang tengah menggelar laga persahabatan antara tim nasional Prancis melawan Jerman. Pertandingan itu disaksikan oleh Presiden Prancis Francois Hollande dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Tertembak di jantung, polisi ini selamat berkat ponsel jadul

Seorang polisi Filipina bernama Demar Muana bisa jadi sudah meninggal jika bukan karena ponsel Samsung E1200 miliknya menahan muntahan peluru yang menyasar jantungnya.

Cebu Daily News melaporkan, Rabu (1/7/2015), kisah bermula saat Demar melakukan penggerebekan sebuah transaksi narkoba di pulau Cemote. Saat itu, Demar bermaksud menaiki sebuah rumah pohon tempat transaksi barang haram itu dilakukan.

Nahas, sebelum berhasil menangkap pengedar narkoba itu, Demar sudah dihujani tembakan. Demar pun mengaku merasakan tembakan di dadanya, tepat bagian jantung.

"Aku pikir aku akan mati," ujar Demar saat dirawat di rumah sakit Chong Hua di kota Cebu.

Untungnya, peluru yang menghujam dadanya itu berhenti sebelum merobek kulit karena telah berhenti saat menghantam casing logam dari ponsel Samsung E1200 milik Demar.

"Ponsel ini menyelamatkan nyawaku. Aku sangat beruntung," lanjut Demar.

Akan tetapi, bukan berarti Demar tidak terluka sama sekali. Pria itu juga tertembak di tangan kiri dan ketiaknya.

Terlepas dari insiden itu, ponsel Samsung E1200 yang dikeluarkan tahun 2012 itu termasuk ponsel tahan banting mirip Nokia 3310. Meskipun ukurannya cukup mungil, panjang 10,8 sentimeter-lebar 4,5 sentimeter, Samsung E1200 dilindungi casing campuran logam dan bodi yang tebal, sekitar 13,5 milimeter.

Peluru kena ponsel, pria ini selamat dari penembakan di kelab malam

Seorang warga Amerika Serikat hanya mengalami luka ketika terjadi penembakan di sebuah kelab malam di Istanbul, Turki pada malam Tahun Baru kemarin. Dia selamat karena peluru pelaku penembakan mengenai ponselnya.

William Jacob Raak, 35 tahun, pria asal Chadds Ford, Negara Bagian Pennsylvania, berada di antara kerumunan sekitar 600 orang yang memadati kelab malam Reina pada malam Tahun Baru. Saat orang-orang sedang bergembira menikmati suasana malam pergantian tahun, seorang pria bersenjata mengenakan pakaian Santa melepaskan tembakan secara acak sekitar pukul 01.15. Serangan yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan 39 rang, 16 di antaranya adalah warga asing dan melukai 70 lainnya.

Raak yang waktu itu ada di dalam kelab malam bersama seorang teman dari Dubai tertembak di bagian pinggang. Adik Raak, Michael, mengatakan kepada stasiun televisi NBC10, peluru mengenai ponsel kakaknya sebelum mengenai lututnya.

Dikutip dari Fox News, Senin (2/1), tim dokter mengatakan ponsel itu mencegah peluru mengenai pembunuh darah arteri sehingga menyelamatkan nyawanya.

Dalam wawancara dengan NBC News, Raak mengatakan dia berbaring di lantai berpura-pura mati ketika pria bersenjata itu berjalan di antara korban tewas. Raak menyebut dirinya sebagai orang paling beruntung dalam segala hal karena kejadian itu.

"Ketika dia menembak saya, saya tidak bergerak. Saya biarkan dia menembak. Saya ditembak ketika sudah terbaring di lantai. Dia menembaki orang yang sudah dia tembak sebelumnya," ujar Raak.

Dalam sebuah tayangan televisi terlihat Raak sedang dibawa ke dalam ambulans.

"Saya tertembak di kaki. Orang-orang gila ini menembaki apa saja," teriak Raak kepada wartawan sesaat setelah kejadian.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pelaku kabur dan meninggalkan senjatanya di lokasi. Sejumlah orang bahkan dilaporkan melompat ke Selat Bosporis buat menyelamatkan diri dari berondongan peluru.

Keluarga Raak mengatakan dia saat ini masih dirawat di sebuah rumah sakit di Turki tapi akan segera pulang ke rumahnya di Philadelphia.

0 Response to "Orang Paling Beruntung Berkat Ponsel Dia Selamat Dari Serangan Bom Dan Penembakan"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==